Sabtu, 27 Februari 2016
Afatul Lisan (Bahaya Lidah)
Lisan atau lidah adalah salah satu dari nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Sebuah organ tubuh yang sangat kecil tapi sangat bermanfaat. Tak bertulang, tapi jika melukai jauh lebih sakit dari pada pedang yang tajam sekalipun.
Lisan, bisa dengan mudah memasukan kita ke surga, namun bisa juga dengan mudah menggelincirkan kita ke neraka.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam".
Allah SWT juga bersabda di dalam Surat An-Nur (24) ayat 24, yang artinya, "pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan".
Dibawah ini beberapa perbuatan yang dapat membuat kita tergelincir ke neraka yang disebabkan oleh lisan kita.
1. Ungkapan yang tidak berguna
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya benar-benar seorang hamba mengucapkan kata-kata tanpa berfikir yang menyebabkan ia tergelincir kedalam neraka lebih jauh antara timur dan barat" (HR. Mutafakun 'alaih)
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya benar-benar seorang hamba mengucapkan kata-kata tanpa berfikir yang menyebabkan ia tergelincir kedalam neraka lebih jauh antara timur dan barat" (HR. Mutafakun 'alaih)
2. Berbicara secara berlebihan
“Iman seseorang tidak akan lurus sebelum hatinya lurus dan hatinya tidak akan lurus sebelum lidahnya lurus. Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguan lidahnya” (HR. Ahmad bin Hambal)
“Iman seseorang tidak akan lurus sebelum hatinya lurus dan hatinya tidak akan lurus sebelum lidahnya lurus. Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguan lidahnya” (HR. Ahmad bin Hambal)
3. Ungkapan yang mendekatkan kebatilan dan maksiat, contohnya orang yang suka merayu
4. Berbantahan dan bertengkar (menyalahkan/menentang) sesuatu yang benar
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetabui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. an-Nahl: 125)
Filosofi dari rumus matematika yang kita tahu :
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetabui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. an-Nahl: 125)
Filosofi dari rumus matematika yang kita tahu :
- Hal yang benar (positif) jika kita benarkan (Positif) maka akan menjadi benar (+ x + = +)
- Hal yang benar (positif) jika kita salahkan (negatif) maka akan menjadi salah (+ x - = -)
- Hal yang salah (negatif) jika kita benarkan (positif) maka akan menjadi salah (- x + = -)
- Hal yang salah (negatif) jika kita salahkan (negatif) maka akan menjadi benar (- x - = +)
5. Banyak bicara untuk mendapatkan hak nya
6. Bercanda dan senda gurau
7. Ungkapan yang menyakitkan
8. Melaknat benda/binatang apalagi manusia
9. Bernyanyi dan bersyair
10. Menyebarkan rahasia
11. Berfasih-fasih dalam berbicara untuk menarik perhatian orang, contohnya adalah kampanye, over akting
12. Berbohong
13. Ghibah
14. Sanjungan yang menjerumuskan
15. Namimah (Adu Domba)
16. Bertanya yang bukan-bukan dan memberatkan yang di tanya
Syukron Nurma udah share bahasan LiqqoNya.. semoga kita bisa terus Istiqomah. Aamiin Allahuma Aamiin
BalasHapus